Beberapa Hal yang Bisa Membuat Anda Menjadi Investor yang Tahan Banting
Friday, November 9, 2018
Investasi merupakan kegiatan dimana Anda menjadikan aset yang Anda miliki agar lebih produktif dan menghasilkan keuntungan. Proses tersebut akan menghasilkan passive income atau pendapatan secara pasif karena Anda tidak perlu melakukan apapun untuk menghasilkan keuntungan investasi. Namun, investasi tidaklah sesederhana itu karena sebagai investor Anda perlu menjadi seorang yang tahan banting.
Menjadi investor yang tahan banting sangat diperlukan karena saat melakukan investasi Anda tidak hanya akan menghadapi keuntungan yang besar saja melainkan juga risiko yang bermacam-macam. Hal ini perlu diperhatikan karena seringkali investor yang tidak tahan banting menyerah setelah meraih kegagalan pada suatu skema investasi. Tapi, bagaimana cara agar menjadi seorang investor yang tahan banting? Inilah dua hal yang bisa membuat Anda menjadi seorang yang tahan banting.
Latihan
Ketika akan melakukan investasi, setiap investor memiliki latar belakangnya masing-masing. Ada investor yang telah mengetahui seluk beluk dunia investasi sebelumnya dan ada pula yang belum mengetahuinya sama sekali. Ketika Anda merupakan seorang yang belum mengetahui dunia investasi sama sekali, maka tidak ada salahnya jika Anda melakukan latihan terlebih dahulu. Anda dapat memulai latihan dengan berinvestasi yang membutuhkan jumlah kecil atau investasi tanpa rasa khawatir yang bisa memberikan ketenangan saat melakukan investasi. Melakukan latihan bisa menjadi cara efektif jika Anda terhambat pada suatu kendala ketika melakukan investasi sehingga akan terbiasa dengan berbagai masalah saat investasi.
Menggunakan akal sehat bukan emosi
Saat menjadi investor, Anda dituntut untuk bisa memiliki kemampuan mengambil keputusan yang bijak. Hal ini merupakan suatu hal yang penting namun seringkali disepelekan. Padahal pengambilan keputusan bisa menjadi penyebab gagalnya seseorang melakukan investasi.
Kesalahan saat mengambil keputusan biasanya disebabkan karena saat mengambil keputusan yang digunakan adalah emosi semata bukanlah akal sehat mengenai kondisi sesungguhnya dari suatu investasi. Pada akhirnya, banyak investor yang gagal dan berujung pada kerugian ketika tidak menggunakan akal sehatnya dan mengedepankan emosi saat mengambil keputusan.